Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dari sudut pandang individu, pendidikan yang baikseseorang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya.
Jumlah Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang sangat penting guna menunjang berlangsungnya kegiatan pendidikan. Banyaknya sekolah di Kabupaten Boven Digoel dapat dilihat dari Tabel 5.1 berikut.
v
Tahun Ajaran | TK | SD | SMP | SMA | SMK | |||||
Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | |
2012/13 | 7 | 1 | 45 | 36 | 3 | 8 | 1 | 2 | - | 3 |
2013/14 | 9 | 1 | 45 | 37 | 3 | 10 | 1 | 2 | - | 3 |
2014/15 | 9 | 1 | 45 | 37 | 3 | 10 | 1 | 2 | - | 3 |
2015/16 | 9 | 1 | 45 | 37 | 4 | 9 | 2 | 2 | - | 3 |
2016/17 | 10 | 2 | 44 | 49 | 5 | 10 | 2 | 2 | - | 3 |
2017/18 | * | * | * | * | * | * | * | * | * | * |
Keterangan : *) Data tidak tersedia
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel, 2018
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2016/2017, terdapat penambahan beberapa sekolah dari tahun ajaran sebelumnya, yaitu TK Swasta dengan penambahan 1 sekolah, , SD Negeri dengan penambahan 12 sekolah, SMP Swasta dengan penambahan 1 sekolah dan SMP Negeri dengan penambahan 1 sekolah. Sedangkan untuk TK Negeri, SMA Negeri, SMA Swasta dan SMK Negeri tidak ada penambahan sekolah pada tahun ajaran 2016/2017. Berbeda halnya dengan SD Swasta yang justru mengalami pengurangan karna ada 1 sekolah yang berhenti beroperasi pada tahun 2016.
Dalam tabel 5.1 juga terlihat bahwa dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2016/2017, banyaknya SD Swasta selalu lebih banyak dari SD Negeri. Namun, pada tahun ajaran 2016/2017 terjadi penambahan SD Negeri sebanyak 12 sekolah sehingga SD Negeri melampaui jumlah SD Swasta yang sebelumnya selalu lebih banyak daripada SD Negeri. Sedangkan untuk tingkatan SMP, jumlah sekolah SMP yang berstatus negeri, jumlahnya lebih banyak dari SMP yang berstatus swasta dalam lima tahun terakhir ini. Pada tingkatan SMA, jumlah sekolah baik yang berstatus swasta maupun negeri, jumlahnya tidak berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2016/2017, baik SMA Negeri maupun Swasta berjumlah 2 sekolah. Hingga saat ini hanya terdapat SMK yang berstatus negeri dan belum terdapat SMK Swasta yang beroperasi di Kabupaten Boven Digoel.
Jumlah Siswa/Murid
Tabel 5.2. Banyaknya Siswa/Murid Sekolah di Kabupaten Boven Digoel, Tahun Ajaran 2012/2013 – 2017/2018
Tahun Ajaran | TK | SD | SMP | SMA | SMK | |||||
Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | |
2012/13 | * | * | 4607 | 5162 | 215 | 2095 | 181 | 235 | - | 425 |
2013/14 | 585 | 151 | 4750 | 5763 | 375 | 2167 | 123 | 438 | - | 709 |
2014/15 | 609 | 183 | 5210 | 5610 | 431 | 2201 | 136 | 502 | - | 861 |
2015/16 | 500 | 145 | 4352 | 5441 | 415 | 2435 | 266 | 456 | - | 619 |
2016/17 | 419 | 125 | 4814 | 6277 | 469 | 2667 | 335 | 684 | - | 748 |
2017/18 | * | * | 5259 | 5359 | * | * | * | * | * | * |
Keterangan : *) Data Tidak Tersedia
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaen Boven Digoel, 2017
Pada tabel 5.2 tampak bahwa jumlah siswa yang terbanyak adalah siswa SD baik SD Swasta maupun SD Negeri serta siswa SMP. Hal ini wajar karena jenjang pendidikan SD dan SMP termasuk pendidikan wajib belajar yang sudah lama dicanangkan pemerintah. Hampir di setiap jenjang pendidikan mengalami peningkatan jumlah siswa pada tahun ajaran 2016/2017 kecuali SMP Swasta dan SMK Negeri.
Penurunan jumlah siswa TK terjadi pada tahun 2016. Siswa baru yang masuk di TK Negeri maupun Swasta kurang dari siswa yang lulus. TK Negeri mengalami penurunan jumlah siswa sebanyak 81 siswa sedangkan TK Negeri sebanyak 30 siswa. Selain it, dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa kebanyakan siswa mengikuti pendidikan di TK Swasta dibandingkan dengan TK Negeri yang hanya ada 1 sekolah saja yang beroperasi di kabupaten Boven Digoel.
Sejak tahun ajaran 2012/2013 hingga 2016/2017 jumlah siswa SD Negeri lebih banyak dibandingkan jumlah siswa SD Swasta. Pada tahun ajaran 2016/2017, terjadi peningkatan jumlah siswa SD secara signifikan baik SD Negeri maupun Swasta dari tahun ajaran sebelumnya. Siswa SD Negeri mengalami peningkatan sebanyak 836 siswa sedangkan siswa SD Swasta meningkat sebanyak 802 siswa. Peningkatan tersebut sekaligus memutus tren penurunan jumlah siswa SD dalam 3 tahun ajaran sebelumnya. Pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswa SD negeri sebanyak 5.763 siswa menurun menjad 5.610 siswa pada tahun ajaran 2014/2015, dan kembali menurun menjadi 5441 siswa pada tahun ajaran 2015/2016. Pada SD Swasta, penurunan signifikan terjadi pada tahun ajaran 2015/2016 yaitu dari 5.210 siswa di tahun ajaran 2014/2015 menjadi 4.352 siswa. Namun pada tahun ajaran 2016/2017, jumlah siswa baik SD Negeri maupun Swasta sama-sama meningkat masing-masing menjadi 6.341 dan 5157 siswa.
Jumlah siswa SMP Negeri dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2016/2017 jauh lebih banyak dibandingkan jumlah siswa SMP Swasta. Hal ini sejalan dengan jumlah SMP Negeri dan Swasta yang ditampilkan pada tabel 5.1. Dalam lima tahun terakhir, jumlah siswa SMP Negeri mengalami kenaikan ditiap tahunnya mulai tahun ajaran 2012/2013 hingga 2016/2017. Pada tahun ajaran 2012/2013, siswa SMP Negeri berjumlah 2.095 siswa meningkat menjadi 2.167 siswa pada tahun ajaran 2014/15. Jumlah siswa SMP kembali meningkat pada tahun ajaran 2014/2015 menjadi 2.201 siswa. Pada tahun 2015/2016, jumlah siswa SMP Negeri sebanyak 2435 siswa meningkat signifikan menjadi 2667 siswa pada tahun 2016/2017 atau meningkat sebanyak 232 siswa.
Pada jenjang pendidikan SMA masih didominasi oleh SMA Negeri. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah siswa SMA Negeri selalu lebih banyak dibandingkan jumlah siswa SMA Swasta Jumlah siswa SMA Negeri pada tahun ajaran 2012/2013 mencapai 238 siswa, kemudian selama 2 tahun mengalami peningkatan sehingga tahun ajaran 2014/2015 menjadi 502 siswa. Pada tahun ajaran 2015/2016, jumlah siswa SMA negeri mengalami penurunan menjadi 456 siswa. Lalu, pada tahun 2016/2017 terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 684 siswa. Sedangkan jumlah siswa SMA swasta pada kurun waktu 4 tahun ajaran terakhir terus mengalami peningkatan meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Jumlah siswa SMA swasta pada tahun ajaran 2013/2014 sebesar 123 siswa, meningkat menjadi 335 siswa di tahun ajaran 2016/2017.
Pada jenjang SMK, terjadi fluktuasi jumlah siswa dalam 5 tahun ajaran terakhir. Pada tahun ajaran 2012/2013, siswa SMK Negeri berjumlah 425 siswa. Kemudian, pada tahun ajaran 2013/2014 mengalami peningkatan menjadi 709 siswa dan mengalami peningkatan kembali pada tahun ajaran 2014/2015 menjadi 861. Tren peningkatan jumlah siswa SMK terhenti pada tahun ajaran 2015/2016 karena jumlah siswa SMK Negeri mengalami penurunan sebanyak 242 siswa dari tahun ajaran sebelumnya menjadi 619 siswa. Namun, pada tahun ajaran 2016/2017 kembali meningkat menjadi 748 siswa.
Jumlah Guru
Jumlah guru juga mempengaruhi tingkat kualitas pendidikan yang dihasikan, dilihat dari proporsi/perbandingan guru dengan murid yang diajarkan. Daya tampung kelas terhadap banyaknya murid haruslah seimbang pula dengan jumlah guru yang ada agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan tentunya efektif dan efisien. Semakin banyak murid yang ditampung, maka semakin banyak pula guru yang diperlukan sehingga perhatian guru terhadap muridnya lebih fokus dan terarah dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Tabel 5.3. Banyaknya Guru Sekolah di Kabupaten Boven Digoel, Tahun Ajaran 2012/2013 – 2017/2018
Tahun Ajaran | TK | SD | SMP | SMA | SMK | |||||
Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | |
2012/13 | 11 | 4 | 195 | 216 | 22 | 108 | 8 | 28 | - | 48 |
2013/14 | 15 | 7 | 242 | 547 | 32 | 178 | 11 | 47 | - | 82 |
2014/15 | 15 | 7 | 248 | 556 | 34 | 181 | 13 | 49 | - | 85 |
2015/16 | 26 | 7 | 249 | 308 | 45 | 167 | 23 | 46 | - | 72 |
2016/17 | 32 | 7 | 259 | 309 | 39 | 195 | 43 | 60 | - | 124 |
2017/18 | * | * | * | * | * | * | * | * | * | * |
Keterangan : *) Data Tidak Tersedia
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaen Boven Digoel, 2018
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah guru atau tenaga pengajar terbanyak adalah Guru SD dan SMP. Hal ini memang sesuai dengan jumlah sekolah dan jumlah siswa SD dan SMP yang banyak sehingga membutuhkan banyak pula tenaga pengajar.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, jumlah guru SD negeri selalu lebih banyak daripada SD Swasta. Jumlah Guru SD Swasta dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2015/2016 terus mengalami peningkatan meskipun tidak begitu besar, sedangkan jumlah Guru SD Negeri yang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2014/2015 justru jumlahnya menurun tajam pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah guru SD negeri sebanyak 556 guru pada tahun 2014/2015 menjadi 309 guru pada tahun 2016/2017 atau dengan kata lain dalam 2 tahun terjadi penurunan jumlah guru sebanyak 247 guru.
Pada jenjang SMP, jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri jauh lebih banyak dibandingkan SMP Swasta. Hal ini sebanding dengan jumlah SMP Negeri dan Swasta yang beroperasi di Kabupaten Boven Digoel. Jumlah guru SMP swasta meningkat semenjak tahun ajaran 2012/2013 hingga tahun ajaran 2015/2016, meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan Akan tetapi, pada tahun ajaran 2016/2017 terjadi penurunan jumlah guru. Pada tahun sebelumnya, guru SMP swasta berjumlah 45 orang menurun menjadi 39 orang saja. Sedangkan jumlah guru SMP Negeri terus mengalami peningkatan dari tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 108 orang hingga 2014/2015 sebanyak 181 orang. Pada tahun ajaran 2015/2016 mengalami penurunan menjadi 167 orang. Namun, pada tahun ajaran 2016/2017 kembali mengalami peningkatan 28 guru sehingga secara total menjadi 195 orang.
Jumlah guru SMA negeri cenderung meningkat semenjak tahun ajaran 2012/2013 hingga tahun ajaran 2016/2017. Dalam kurun waktu 5 tahun sejak tahun ajaran 2012/2013, jumlah guru SMA Negeri bertambah sebanyak 30 orang guru. Penurunan jumlah guru sempat terjadi pada tahun ajaran 2015/2016 akan tetapi kembali meningkat pada tahun ajaran 2016/2017 menjadi 60 orang. Sedangkan jumlah guru SMA Swasta yang terus mengalami peningkatan dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2016/2017. Pada tahun ajaran 2016/2017 jumlah guru SMA Swasta bertambah sebanyak 20 orang dari tahun ajaran sebelumnya sehingga total guru SMA Swasta menjadi 43 orang.
Sama halnya dengan jumlah Guru SMA Negeri, jumlah guru SMK Negeri terus mengalami peningkatan dari tahun ajaran 2012/2013 hingga 2014/2015. Namun pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah guru SMK Negeri berkurang sebanyak 13 orang dari tahun ajaran sebelumnya. Selanjutnya, pada tahun 2016/2017 kembali terjadi peningkatan jumlah guru SMK Negeri sebanyak 52 orang sehingga total guru SMK Negeri berjumlah 124 orang.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boven Digoel mencatat setidaknya ada 6 suku asli yang terbagi dalam tiga suku besar dan tiga suku kecil yang mendiami seluruh wilayah Boven Digoel yaitu:
•Tiga Suku Besar
-Suku Wambon
-Suku Muyu
-Suku Auyu
Sedangkan satu suku besar yaitu Suku Wambon sendiri terbagi lagi dalam tiga suku kecil yaitu:
•Tiga Suku Kecil dari Suku Wambon
-Suku Mandobo
-Suku Kombai
-Suku Korowai
Maka dengan itu jumlah bahasa lokal/daerah yang ada di Kabupaten Boven Digoel mencapai 6 bahasa lokal.
Situs Bersejarah
Kabupaten Boven Digoel dengan Ibu Kotanya Tanah Merah adalah kota bersejarah peninggalan jaman Belanda. Di Kota Tanah Merah sendiri terdapat beberapa bangunan rumah bekas peninggalan Belanda. Dinding yang kokoh dan berarsitektur Eropa adalah ciri khas dari bangunan rumah bekas peninggalan Belanda. Begitu juga dengan Situs Penjara Lama yang merupakan penjara pada masa penjajahan Belanda dan pernah juga digunakan oleh Pemerintah Indonesia pada masa peralihan. “Tanah Tinggi” yang terletak di Distrik Mandobo, adalah tempat pengasingan Bung Hatta pada masa sebelum kemerdekaan RI.
Organisasi Kepemudaan
Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2015 tercatat sebanyak 13 organisasi kepemudaan, diantaranya yaitu:
1.Pemuda Katolik
2.Pemuda Kristen
3.Pemuda Islam
4.Pemuda Kosgoro
5.Pemuda Pancasila
6.Pemuda Demokrat
7.Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI)
8.Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan Indonesia (FKKPI)
9.Generasi Muda (GM) FKKPI
10.Orang Muda Katolik (OMK)
11.Remaja Masjid
12.Persekutuan Anak Muda (PAM) Denominasi Gereja-gereja Kristen
13.KNPI
14.Karang Taruna
15.Jambore Pemuda