Perhubungan & Transportasi

Transportasi Darat

Angkutan Jalan

Angkutan Jalan di Kabupaten Boven Digoel sebagian besar masih berkonsentrasi di Ibu kota kabupaten Tanah Merah. Banyaknya angkutan kendaraan bermotor penumpang umum, barang dan khusus seperti tampak pada Gambar 6.1 berikut.

 

Angkutan Umum

Gambar 6.1. Jumlah dan Jenis Angkutan Umum yang Ada Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2016

 

Sumber: Bidang LLA Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2016

Keterangan: Data Tahun 2017 belum tersedia

 

Angkutan umum di Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2016 didominasi oleh mobil barang, yaitu sebanyak 169 unit, kemudian mobil penumpang umum sebanyak 87 unit dan mobil bus sebanyak 9 unit. Sedangkan untuk angkutan umum kereta gandengan dan kereta tempelan, masing-masing hanya sebanyak 2 unit dan 1 unit di tahun 2016.

Izin trayek yang dikeluarkan untuk angkutan umum tersebut di tahun 2016 ada dua, yaitu Izin Trayek Perkotaan sebanyak 54 unit dan Izin Trayek Pedesaan sebanyak 24 unit.

Sebelum kendaraan angkutan umum beroperasi, terlebih dahulu  dilakukan Uji KIR Angkutan Umum, guna mengetahui laik tidaknya sebuah kendaraan angkutan umum. Jumlah kendaraan angkutan umum yang melakukan Uji KIR pada tahun 2016, dapat diilihat pada Gambar 6.2 berikut.

 

Gambar 6.2. Jumlah dan Jenis Angkutan Umum yang Melakukan Uji KIR Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2016

 

Sumber: Bidang LLA Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2016

Keterangan: Data Tahun 2017 belum tersedia

 

Pada tahun 2016, kendaraan angkutan umum yang paling banyak melakukan uji KIR adalah mobil penumpang umum, yaitu sebanyak 56 unit, kemudian diikuti oleh mobil barang sebanyak 31 unit. Sedangkan mobil bus yang melakukan uji KIR di tahun 2016 hanya berjumlah 2 unit. Salah satu fasilitas pendukung keselamatan adalah gedung pengujian, dimana telah terdapat 1 unit gedung pengujian di Kabupaten Boven Digoel yang telah berdiri sejak tahun 2014.

 

Kendaraan Angkutan Orang

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut orang, terbagi menjadi angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan lintas dan angkutan roda 6 lain/Bus. Jumlah kendaraan angkutan orang dari tahun 2012 hingga 2016 seperti tampak pada Gambar 6.3 berikut.

Gambar 6.3. Jumlah dan Jenis Angkutan Orang Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2013-2017

 

Sumber: Bidang LLA Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2016

Keterangan: Data Tahun 2017 belum tersedia

 

Jumlah angkutan kota, baik yang ada ijin maupun tidak terus mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Jumlah angkutan kota yang tidak memiliki ijin dari tahun 2013 hingga 2016 lebih banyak dibandingkan angkutan kota yang memiliki ijin. Pada tahun 2016, jumlah angkutan kota yang tidak memiliki ijin jauh lebih banyak dari angkutan kota yang memiliki ijin, dimana angkutan kota yang tidak memiliki ijin berjumlah 140 unit, sedangkan yang memiliki ijin hanya 33 unit. Sama halnya dengan angkutan kota, angkutan pedesaan jumlahnya juga terus berkurang dari tahun 2013 hingga 2016. Pada tahun 2016, jumlah angkutan pedesaan yang memiliki ijin jauh lebih banyak dibandingkan yang tidak memiliki ijin. Jumlah angkutan pedesaan yang memiliki ijin di tahun 2016 sebanyak 19 unit, sedangkan yang tidak memiliki ijin hanya sebanyak 3 unit. Untuk angkutan lintas, yang memiliki ijin hanya ada di tahun 2016, yaitu sebanyak 18 unit, sedangkan angkutan lintas yang tidak memiliki ijin, jumlahnya dari tahun 2013 hingga 2014 terus bertambah, dari 103 unit di tahun 2013 menjadi 121 di tahun 2014. Pada tahun 2015, jumlah angkutan lintas tetap sama dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 121 unit, sedangkan di tahun 2016, jumlah angkutan lintas mengalami penurunan hingga mencapai 90 unit tersisa. Bus adalah angkutan orang yang jumlahnya paling sedikit dibanding angkutan orang lainnya. Jumlah bus yang memiliki ijin pada tahun 2013 hanya sebanyak 2 unit, sedangkan dari tahun 2014 hingga 2016, sudah tidak terdapat lagi bus yang memiliki ijin. Untuk bus yang tidak memiliki ijin, jumlahnya juga terus berkurang dari tahun 2014 sebanyak 6 unit dan di tahun 2015 jumlahnya berkurang 1 unit menjadi 5 unit. Pada tahun 2016 jumlah bus yang tidak memiliki ijin tetap sama dengan jumlah tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 5 unit. 

 

Kendaraan Angkutan Barang

Gambar 6.4. Jumlah Angkutan Barang yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2013-2017 

 

Sumber: DLLAJR Kabupaten Boven Digoel, 2016

Keterangan: Data Tahun 2017 belum tersedia

 

Gambar 6.4 di atas, menunjukkan bahwa dari tahun 2013 hingga 2016, tidak terdapat angkutan barang yang memiliki ijin. Angkutan barang yang tidak memiliki ijin untuk kendaraan roda 4, roda 6 dan trailler, jumlahnya meningkat dari tahun 2013 hingga 2016, sedangkan kereta barang/gandengan yang tidak memiliki ijin jumlahnya tetap sama dari tahun 2013 hingga 2016 yaitu sebanyak 5 unit. Angkutan barang yang paling banyak selama lima tahun terakhir adalah angkutan kendaraan roda 6 yang tidak memiliki ijin, dengan jumlah 117 unit pada tahun 2016. Trailler adalah angkutan barang yang jumlahnya paling sedikit dibandingkan angkutan barang lainnya. Jumlah trailler yang tidak memiliki ijin hanya sebanyak 2 unit dalam 3 tahun terakhir.

 

Kendaraan Angkutan Khusus

Gambar 6.5.  Jumlah Angkutan Khusus yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2013-2017

 

Sumber: Bidang LLA Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2017

Keterangan *): Data tidak tersedia, data tahun 2017 belum tersedia

 

Berdasarkan Gambar 6.5 di atas, angkutan khusus berupa kendaraan Tangki BBM yang tidak memiliki ijin, jumlahnya hanya 2 unit di tahun 2016, jumlah ini turun 3 unit dari tahun 2015 yang berjumlah 5 unit. Untuk kendaraan tangki BBM yang memiliki ijin, hanya terdata di tahun 2012 dan 2013, dimana jumlahnya hanya 2 unit. Sementara itu data angkutan khusus berupa kendaraan tangki air, mobil boks dan Ambulance untuk tahun 2014, hingga tahun 2016 tidak tersedia.

 

Jumlah Kendaraan Bermotor

Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Boven Digoel dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, seperti yang terlihat dalam Gambar 6.6.

Gambar 6.6. Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar  dan Jenis Kendaraan di Kabupaten Boven Digoel, 2016

 

Sumber: SAMSAT Kabupaten Boven Digoel 2016

Keterangan: Data tahun 2017 belum tersedia

 

Jumlah kendaraan bermotor yang paling banyak di Kabupaten Boven Digoel dalam lima tahun terakhir adalah sepeda motor, kemudian mobil barang dan mobil penumpang, sementara itu jumlah kendaraan bermotor yang paling sedikit adalah bus.

 

Transportasi Sungai

Transportasi sungai sampai saat ini masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dikarenakan banyak kampung di Kabupaten Boven Digoel yang belum dapat dijangkau melalui jalan darat.

Kabupaten Boven Digoel sampai saat ini baru memiliki dua pelabuhan umum, yaitu di Tanah Merah Distrik Mandobo dan di Asiki Distrik Jair, dimana pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan non peti kemas. Sementara untuk pelabuhan tambat perahu menyebar hampir disetiap distrik yang berada di sepanjang sungai. Kondisi dari dermaga untuk transportasi Sungai di Kabupaten Boven Digoel dapat dilihat pada Tabel 6.1.

 

Tabel 6.1. Kondisi Dermaga di Distrik di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2017

No  Distrik  Jenis Dermaga    Pelabuhan Tambat Perahu
Beton Kayu Kayu Kecil
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1  Mandobo  1 1
2 Arimop 
3 Mindiptana 
4 Waropko  -
5 Bomakia 
6 Jair 
7 Fofi 
8 Manggelum 
9 Kombay 
10 Kawagit  -
11 Firiwage 
12 Kouh  1
13 Yaniruma 
14 Kombut 
15 Subur   -
16 Ninati 
17 Iniyandit 
18 Ambatkwi
19 Sesnukt 
20 Ki 

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel tahun 2017

Jenis transportasi sungai yang terdapat di Kabupaten Boven Digoel berupa kapal besi, kapal kayu, speed boat, long boat dan ketinting. Jumlah angkutan transportasi sungai di masing-masing distrik dapat dilihat dari Tabel 6.2 di bawah ini. Data yang ditampilkan dalam tabel adalah data tahun 2014, sedangkan untuk data tahun  2015 dan 2016, tidak tersedia.

 

Tabel 6.2. Jumlah Transportasi Sungai berdasarkan Jenisnya di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2017

No Distrik Kapal Besi* Kapal Kayu (<7GT) Speed Boat Long Boat Ketinting
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mandobo  -  5  33 44 
2 Arimop  -
3 Mindiptana 12  10 
4 Waropko
5 Bomakia 15 
6 Jair  -  4  15  15  30
7 Fofi
8 Manggelum
9 Kombay -  -  -  -  -
10 Kawagit  6  8
11 Firiwage
12 Kouh  -  -  6  5  5
13 Yaniruma
14 Kombut
15 Subur 11  17 
16 Ninati  -  -  -  -
17 Iniyandit
18 Ambatkwi
19 Sesnukt  -  -  -  -  -
20 Ki  -  -  -  -  -
  Jumlah  -  12 85  68  121

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel tahun 2017

 

Untuk angkutan transportasi sungai yang sering digunakan masyarakat di Distrik Mandobo dan Distrik Jair adalah speed boat, ketinting, kapal kayu, ketinting dan kapal besi. Sedangkan untuk Distrik Fofi angkutan sungai yang sebagian besar digunakan masyarakat adalah speed boat, long boat dan ketinting. Sementara di Distrik Bomakia menggunakan transportasi sungai berupa kapal kayu, speed boat, long boat dan ketinting. Sedangkan di Distrik Kouh menggunakan transportasi sungai berupa Kapal kayu, long boat dan ketinting. Sebagian besar masyarakat di Distrik Mindiptana menggunakan transportasi sungai berupa Kapal kayu, speed boat, long boat dan ketinting. Sedangkan masyarakat di Distrik Subur menggunakan transportasi sungai berupa speed boat dan longboat, dan untuk masyarakat Distrik Ki menggunakan speed boat, long boat dan ketinting.

 

Adapun trayek pelayaran dari sarana transportasi Sungai yang ada di Kabupaten Boven Digoel, dapat dilihat pada Tabel 6.3 berikut.

 

Tabel 6.3 Trayek Pelayaran Angkutan Transportasi Sungai di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2017

 

Jenis Trayek Jurusan Trayek
(1) (2)
Lintas Provinsi

1. Tanah Merah - Surabaya (PP)

2. Subur - Keluar Papua (PP)

3. Asiki -Bitung (PP)

Dalam dan Antar Kabupaten

1. Tanah - Ampera - Getentiri - Asiki - Wanam - Merauke (PP)

2. Subur - Mappi - Merauke (PP)

3. Bomakia - Fofi - Merauke (PP)

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2017

 

Sungai besar yang melintasi Kabupaten Boven Digoel yang digunakan masyarakat sebagai sarana transportasi adalah Sungai Digoel dengan panjang sungai  mencapai 683 km serta lebar sungai mencapai 215-3.209 meter, Sungai Kao dengan panjang sungai mencapai 200 km serta lebar sungai mencapai 200-360 meter,dan Sungai Mandobo dengan panjang sungai mencapai 342 km serta lebar sungai mencapai 150-1.100 meter. Ketiga sungai besai ini menpunya kecepatan arus yang berbeda-beda dimana Sungai Digoel mempunya kecepatan arus mencapai 4 sampai 7 km per jam, sedangkan Sungai Kao mempunyai kecepatan arus mencapai 3 sampai 5 km per jam, dan Sungai Mandobo dengan kecepatan arus mencapai 4 sampai 7 km per jam.

Nama Sungai

Panjang

Lebar

Kecepatan Arus

(km)

(m)

(km/jam)

(1)

(2)

(3)

(4)

       

1.       Digoel

683

215 - 3.209

4 – 7

2.       Kao

200

200 – 360

3 – 5

3.       Mandobo

342

150 – 1.100

4 – 7

 Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel

 

Armada ASDP yang ada di Kabupaten Boven Digoel terdiri dari Perahu Motor, Perahu Tak Bermotor, Kapal Ferry dan Kapal Perintis serta lainnya. Data banyaknya armada ASDP untuk perahu motor, perahu tak bermotor, kapal perintis dan lainnya pada tahun 2014 hingga 2016 sementara tidak tersedia.

 

Tabel 6.5. Banyaknya Armada ASDP Kabupaten Boven Digoel Tahun 2014 - 2016

No

Armada ASDP

2014

2015

2016

2017

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

1.

2.

3.

4.

5.

Perahu Motor*

Perahu Tak Motor*

Kapal Ferry

Kapal Perintis*

Lainnya*

..

..

1

..

..

..

..

1

..

..

..

..

1

..

..

*

*

*

*

*

Jumlah

1

1

1

*

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel, 2016

Keterangan *) : Data tahun 2017 belum tersedia

 

 

Transportasi Udara

Di Kabupaten Boven Digoel terdapat 7 lapangan terbang. Ketujuh lapangan terbang tersebut masih dikategorikan kedalam lapangan terbang perintis. Lapangan terbang yang paling banyak disinggahi pesawat adalah Bandara Tanah Merah yang terletak di Ibu kota kabupaten. Enam lapangan terbang lainya yaitu Bandara Mindiptana yang terletak di Distrik Mindiptana, Bandara Bomakia yang terletak di Distrik Bomakia, Bandara Wanggemalo dan Yaniruma yang terletak di Distrik Yaniruma, Bandara Manggelum yang terletak di Distrik Manggelum, dan Bandara Koroway Batu yang terletak di Distrik Kombay.

 

Gambar 6.7. Jumlah Pesawat dan Penumpang yang Datang dan Berangkat Melalui Bandara yang ada di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2014-2017

 

Sumber: Bandar Udara Tanah Merah, 2017

Data pesawat dan penumpang dari tahun 2014 hingga 2017 pada Gambar 6.7 di atas, berasal dari semua bandara yang ada di Kabupaten Boven Digoel. Dari gambar diatas dapat kita lihat perkembangan pesawat yang datang dan berangkat dari bandar udara  yang ada di Kabupaten Boven Digoel, begitu juga dengan perkembangan mobilitas penumpang yang datang dan berangkat dari bandara. Secara umum terlihat bahwa jumlah pesawat yang datang mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai tahun 2017, begitu juga dengan pesawat yang berangkat. Sama halnya dengan jumlah penumpang yang datang, terjadi peningkatan dari tahun 2014 hingga 20167 dimana jumlah penumpang datang meningkat secara signifikan dari tahun 2014 ke tahun 2015 dengan peningkatan jumlah penumpang datang sekitar dua ribu lebih. Dari tahun 2014 hingga 2016, jumlah penumpang yang datang lebih sedikit dari pada jumlah penumpang yang berangkat. Jumlah penumpang yang berangkat meningkat tajam dari tahun 2014 ke 2015, dengan jumlah hampir lima ribu penumpang. Sedangkan jumlah penumpang berangkat dari tahun 2015 ke 2016 justru mengalami penurunan sekitar enam ratus lebih penumpang.

Adapun karateristik bandar udara yang ada di Kabupaten Boven Digoel, dapat dilihat pada Tabel 6.6 berikut.

 

Tabel 6.6. Karakteristik Bandar Udara Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun 2016

Karakteristik Bandar Udara

TanahMerah Mindiptana Bomakia Manggelum Yaniruma Korowai Batu Wanggemalo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
UMUM        

Kode IAIA

 TMH MDP  EXG
Kode ICAO  WAKT WAKD  WAJP  WAJT   WAKY -
Jarak         
Ke Jayapura  398,91 Km  371,81 Km  395,63 Km  322,39 Km  336,35 Km  -
Ke Tanah Merah  0 Km 51,14 Km  49,62 Km  76,79 Km  92,07 Km   -  79,22 Km
Koordinat        
   South  140018’12,8” BT  140042’3” BT  139052’5,16” BT  140026’6,5” BT  139049’13” BT  -  139058’38” BT
   East  605’48,9”LS  5052’37”LS  5059’20,53”LS  5025’7,7”LS  5025’22”LS  -  5029’49,2”LS
Elevasi  83,33 ft dpl  200 ft dpl  49 ft dpl  147 MSL  20 ft dpl  - 187,8 ft dpl 
Kategori  Domestik Domestik  Domestik  Domestik  Domestik   Domestik Domestik 
Kelas  III IV  SATKER  SATKER  SATKER   SATKER
Operator  UPT DITJEN HUBUD UPT DITJEN HUBUD  UPT DITJEN HUBUD  UPT DITJEN HUBUD  UPT DITJEN HUBUD   UPT DITJEN HUBUD  PEMDA

 

Karakteristik  Bandar Udara      
TanahMerah Mindiptana Bomakia Manggelum Yaniruma Koroway Batu Wanggemalo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pesawat ATR-42 DHC-6 TWIN OTTER  DASH-8/DHC-6  PC-8 PILATUS P CASSA 212 PC-8 PILATUS P PC-8 PILATUS P
Hirarki  Pengumpan Pengumpan  Pengumpan  Pengumpan  Pengumpan   Pengumpan  Pengumpan
Klasifikasi  2C 1B  2C  1C  2B -  -
SISI UDARA   
Runway        
  Dimensi  1.080 x 23 m  600 x 18 m  800 x 18 m   1.000 x 18 m    1.600 x 30 m  
  Konstruksi  Aspal Kolakan  Aspal Kolakan Aspal Kolakan   Aspal Kolakan   Aspal Kolakan   
  Azimuth  07 / 25  16 / 34  16 / 34  18/36    16 / 34  
  PCN  10 F/C/Z/U  5 F/C/Z/U  5 F/C/Z/U        
Runway Strip              
  Dimensi  1.100 X 62 m  660 X 45 m  1.005 x 82 m  550 x 27 m  800 x 30 m    507 x 30 m
  Konstruksi  Tanah Padat  Rumput  Rumput  Rumput  Rumput    Rumput
SISI DARAT       
Terminal  250 m2  120 m2  120m2  120m2    120m2  
Kantor  Ada  Ada  Ada    -  
PK-PPK  Ada Ada  Ada  150m2    150m2  
Gudang BBM  Ada  -  -
Gudang Kargo  Ada  -
Tower  Ada

 Sumber: Dinas Perhubungan, Perhubungan Udara, 2016

Keterangan: Data Tahun 2017 belum tersedia